Sudah Tahu Ada Rumah Makan Roh Halus di Jogja Langganan Artis dan Pejabat? Tak Jual Makanan Tapi Selalu Ramai

- Rabu, 10 Mei 2023 | 10:15 WIB
Ilustrasi mistis Jogja - Suara Merdeka Jogja/MR Firmansyah (Suara Merdeka Jogja/MR Firmansyah)
Ilustrasi mistis Jogja - Suara Merdeka Jogja/MR Firmansyah (Suara Merdeka Jogja/MR Firmansyah)

SUARA MERDEKA JOGJA - Berada di tengah-tengah Kota Yogyakarta, di Jalan RE Martadinata No 7, Kecamatan Wirobrajan, ada satu warung yang mencuri perhatian.

Bukan karena menu lezatnya, melainkan keunikan namanya, yaitu "Warung Makanan 'Roh Halus'". Tentu membuat yang membaca berpikir kental hal horor, bukan?.

Jika biasanya warung makan menyediakan berbagai menu makanan untuk memuaskan rasa lapar para pengunjungnya, namun warung ini justru menyajikan menu yang jauh dari biasa.

Berdiri lebih dari 40 tahun lalu, Warung Makanan 'Roh Halus' ini justru menyediakan berbagai jenis bunga dan perlengkapan sesaji untuk keperluan ritual.

Baca Juga: Ini Dia Kecamatan Tersepi di Sleman, Cocok untuk Pensiun! Uang Rp 100 Jutaan Bisa Dapat Tanah Ratusan Meter

Menu yang disajikan di sini bukanlah nasi atau lauk, melainkan aneka bunga seperti bunga setaman, sripah, macan kerah, hingga sabetan, yang dianggap sebagai makanan roh halus.

Selain itu, warung ini juga menyediakan dupa dan berbagai minyak wewangian sebagai perlengkapan sesaji.

Warung ini bukanlah sembarang warung, sebab memiliki sejarah dan makna mendalam bagi masyarakat setempat.

Pelanggan setianya bukan hanya dari kalangan biasa, melainkan juga mencakup selebriti hingga pejabat. Bahkan, Kerabat Keraton Yogyakarta menjadi pelanggan tetap di warung ini.

Baca Juga: Berada Dekat Mal, Lokasi di Sleman Ini Ternyata Kerajaan Tuyul Terbesar di Jawa! Padahal Biasa Didatangi Turis

Mereka kerap membeli kembang untuk ritual pada Selasa dan Jumat Kliwon, serta prosesi adat lainnya.

Salah satu bunga yang sering dibeli adalah Kembang Kantil. Dalam bahasa Jawa, Kantil berarti menggantung, yang memiliki makna selalu memiliki hubungan yang erat walaupun sudah berbeda alam.

Penggunaan kembang untuk ritual bukan sekadar bunga penghias, melainkan memiliki makna mendalam bagi masyarakat Jawa.

Baca Juga: MERINDING! Wisata Sleman Ini Jadi Saksi Bisu 64 Orang Tewas Diterjang Awan Panas, Ada Firasat yang Diabaikan

Halaman:

Editor: MR Firmansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X